Pages

Saturday, December 5, 2015

Ayam tangkap aceh istimewa

Ayam Tangkap adalah masakan khas Aceh yang terbuat dari ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas.

Kebiasaan menyantap ayam tangkap sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh. Pengolahan ayam ini tidaklah sulit yaitu hanya dengan menggoreng setelah sebelumnya sudah terlebih dahulu diberi bumbu agar gurih saat disantap. Bumbu yang digunakan seperti bawang putih, lada, kemiri, garam, dan jahe. Setelah dibumbui, ayam lalu digoreng sekitar 5–10 menit. Pada saat yang bersamaan, dimasukkan pula beberapa genggam daun yang akan disajikan bersama ayam sehingga rasa rempah dedaunan turut meresap ke dalam daging ayam. Daun yang digunakan, di antaranya daun kari, potongan daun pandan, dan salam koja. Dedaunan itu pula yang kemudian menutupi sajian ayam tangkap pada setangkup piring.

Setelah ayam matang, dedaunan ini memang tetap disajikan dengan menutupi ayam sehingga terlihat ayam sengaja diletakkan di bawah dedaunan. Dedaunan ini selain sebagai daya tarik hidangan, sekaligus bisa dijadikan sebagai lalapan kering pelengkap potongan ayam. Jika masih dalam keadaan hangat, dedaunan ini bercita rasa kering seperti kerupuk.

Di beberapat tempat, masakan ini dijuluki juga dengan istilah ayam tsunami dikarenakan masakan ini biasanya disajikan dengan ditebarkan di piring seperti ketidakteraturan setelah bencana tsunami.

Bahan bahan Resep Ayam Tangkap Aceh
Gambar Ayam tangkap aceh
  • Ayam Potong atau sebaiknya menggunakan Ayam Kampung 1 ekor ukuran sedang (sekitar 800 gram sampai 1 kg). Cuci bersih dan potong sesuai selera atau kurang lebih sekitar 14-16 potong.
  • Bawah merah lokal sebanyak 100 gram.
  • Bawah putih sebanyak 3 siung ukuran besar. Bisa menggunakan bawang import atau lebih baik bawang lokal supaya lebih harum hasil jadinya.
  • Kunyit secukupnya (sekitar 2 cm). Cuci bersih dan bakar.
  • Asam Sunti sebanyak 2 pcs. Direndam dengan air sedikit sampai asam sunti lunak. Tiriskan sebelum dipakai untuk bumbu.
  • Jahe, cuci dan kupas sebanyak kurang lebih 3-4cm.
  • Merica butir sebanyak 10 pcs, atau bisa juga menggunakan merica bubuk.
  • Batang serai sebanyak 3 pcs. Jangan lupa memarkan dulu.
  • Gula Merah kurang lebih 50 gram. Potong menyamping atau disisir.
  • Daun jeruk Purut sebanyak 6 lembar ukuran sedang.
  • Air bersih secukupnnya atau kurang lebih seperempat liter.
  • Minyak secukupnya untuk menggoreng.
  • Garam Dapur beryodium sekitar setengah sendok teh kecil.
Bahan Rempah Ayam Tangkap
  • Bawang Putih lokal 2 siung. Iris tipis tipis
  • Daun pandan segar sebanyak kurang lebih 10 lembar. Iris halus halus.
  • Batang Serai 2 pcs. Kupas dan ambil bagian putih tengahnya saja.
  • Daun Salam Koja 10 lembar.
  • Cabai Hijau ukurang sedang. Cuci bersih dan potong kecil kecil.
  • Bawang merah lokal sebanyak 100 gram. Kupas kulitnya dan potong tipis tipis.
  • Daun bawang 2 pcs. Potong tipis tipis.
  • Daun kunyit sebanyak 5 lembar. Potong kecil kecil.
Cara Membuat Masakan Ayang Tangkap 
  • Haluskan 100 gram bawang merah, 3 pcs bawang putih, jahe, kunyit bakar, 10 butir merica, asam sunti dan setengah sendok kecil garam dapur.
  • Ambil Panci ukuran sedang dan masukkan 50 gram gula merah, batang serai yang sudah dimemarkan, 6 pcs daun jeruk dan bumbu halus di atas.
  • Masukkan seperempat liter air bersih dan potongan ayamnya. rebut dengan api kecil hinga daging ayamnya empuk. Jangan lupa sesekali diaduk supaya bumbu meresap dan tercampur sempurna.
  • Setelah daging ayam empuk, angkat dan tiriskan terlebih dahulu sebelum di goreng.
  • Ambil wajan dan isi dengan minyak goreng agak banyak (sampai semua daging ayam terendan minyak). Panaskan dengan api kecil.
  • Goreng Ayam Tangkap sampai matang dan empuk. Tiriskan terlebih dahulu sebelum dicampur dengan bumbu rempahnya.
  • Ambil satu wadah sajian yang cukup besar. Masukkan ayam goreng dan bumbu rempahnya. Campur sampai rata.
  • Selamat Mencoba.

Monday, November 30, 2015

Sawo Manila Dan Manfaatnya

Kegunaan
gambar sawo manila
Sawo manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai terutama karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut.

Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar sebagai buah meja. Akan tetapi sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getahnya dapat dijadikan lem ataupun pernis.

Getah pohon sawo disadap di Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan penambal gigi.

Kayu sawo berkualitas bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus dan pola warna yang menarik. Kayu ini terutama disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran, termasuk untuk pembuatan patung, karena sifatnya yang mudah dikerjakan dan mudah dipelitur dengan hasil yang baik. Kayu sawo memiliki keawetan yang baik, tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu ini juga merupakan favorit anak-anak di Jawa untuk membuat gasing.

Kulit kayunya menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup (ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin yang terkandung pada kulit batang), demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga). Menurut penelitian yang dikutip Setiawan Dalimartha bahwa secara in vitro, ekstrak daun sawo manila dengan kadar 0,5%, 1%, dan 2% dapat meningkatkan kelarutan batu ginjal dan garam kalsium lainnya. Diketahui juga, bahwa daya larut ekstrak metanol lebih besar daripada ekstrak air.

Ada juga manfaat buah lain nya antara lain :