Buah Malaka
Malaka atau melaka adalah nama sejenis pohon dan buahnya sekali. Dalam bahasa Jawa disebut mlåkå atau kemlåkå. Kemungkinan nama ini berasal dari bahasa Sanskerta amalaka, yang kemudian diadopsi oleh berbagai bahasa lain, proto-bahasa bahasa Melayu yang kemudiaan bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia.
Nama-nama lainnya di antaranya melaka (Mal.), amla, amlaki, ammalaki, amala, nillika, nellikya, nellikai dan aneka lainnya di pelbagai bahasa di seputar anak benua India. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Indian gooseberry.
Para pakar di Malaysia menduga bahwa nama pohon inilah yang menjadi asal usul nama Kota Melaka, yang belakangan lalu diambil menjadi nama selat, Selat Malaka.
Kegunaan
Aneka bagian tumbuhan, termasuk pepagan, akar, daun, bunga, buah, dan biji digunakan dalam pengobatan tradisional. Terutama di India, buah malaka merupakan salah satu unsur penting dalam pengobatan Ayurveda.
Buah ini mengandung banyak vitamin C, dan tanin. Ekstrak buah malaka digunakan sebagai bahan pewarna tradisional.
Pohon malaka termasuk salah satu pohon yang disucikan menurut agama Hindu. Berasal dari India dan Nepal, pada masa lalu pohon malaka banyak ditanam di Jawa, dan kini sebagian meliar di hutan-hutan dataran rendah yang kering. Pohon ini tahan terhadap kebakaran.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis pada masing-masing bagian malaka, yaitu :
Buah :
Malaka atau melaka adalah nama sejenis pohon dan buahnya sekali. Dalam bahasa Jawa disebut mlåkå atau kemlåkå. Kemungkinan nama ini berasal dari bahasa Sanskerta amalaka, yang kemudian diadopsi oleh berbagai bahasa lain, proto-bahasa bahasa Melayu yang kemudiaan bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia.
Nama-nama lainnya di antaranya melaka (Mal.), amla, amlaki, ammalaki, amala, nillika, nellikya, nellikai dan aneka lainnya di pelbagai bahasa di seputar anak benua India. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Indian gooseberry.
Para pakar di Malaysia menduga bahwa nama pohon inilah yang menjadi asal usul nama Kota Melaka, yang belakangan lalu diambil menjadi nama selat, Selat Malaka.
Kegunaan
Aneka bagian tumbuhan, termasuk pepagan, akar, daun, bunga, buah, dan biji digunakan dalam pengobatan tradisional. Terutama di India, buah malaka merupakan salah satu unsur penting dalam pengobatan Ayurveda.
Buah ini mengandung banyak vitamin C, dan tanin. Ekstrak buah malaka digunakan sebagai bahan pewarna tradisional.
Pohon malaka termasuk salah satu pohon yang disucikan menurut agama Hindu. Berasal dari India dan Nepal, pada masa lalu pohon malaka banyak ditanam di Jawa, dan kini sebagian meliar di hutan-hutan dataran rendah yang kering. Pohon ini tahan terhadap kebakaran.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis pada masing-masing bagian malaka, yaitu :
- Buah : pahit, manis, sedikit astringent dan berfungsi sebagai penurun panas (antipiretik), anti radang, menyejukkan tenggorok, memelihara paru, dan obat batuk. Herba ini masuk meridian limpa dan lambung.
- Daun : pedas dan netral serta berfungsi sebagai diuretik.
- Akar : tawar, netral, astringent, hypotensif dan berfungsi membersihkan panas dan racun.
Kandungan kimia dalambuah, biji, daun, dan akar malaka antara lain :
- Buah : mengandung vitamin C, tanin, glucogallin, gallic acid, ellagic acid, corilagin, terchebin, chebulagic acid, chebulinic acid, chebulic acid, 3,6-digalloylglucose, mucic acid, phyllemblic acid, dan emblicol.
- Biji : mengandung linolenic acid, linoleic acid, oleic acid, dan stearic acid.
- Daun : mengandung amlaic acid, lupeol, beta-sitosterol, ellagic acid, gallic acid, 3,6-digalloyl-glucose, corilagin, chebulagic acid, chebulinic acid, dan glucogallin.
- Akar : lupeol, ellagic acid, dan beta-sitosterol.
Buah :
- Demam, flu, batuk
- Sakit tenggorok, sakit gigi
- Sariawan, gusi berdarah dan bernanah
- Kencing manis
- Kekurangan vitamin C
- Menghilangkan dahak dan haus
- Diphteria.
- Darah tinggi (hipertensi), radang saluran napas
- Sakit ulu hati (epigastric pain), diare
- Sifilis, chancre, digigit lipan
- TBC kelenjar (Tuberculous lymphadenopathy)
- Bengkak (edema), eczema, bisul
- Digigit lipan dan ular berbisa
- Fistula ani (anal fistula)
- Buah : diperas airnya kemudian dioleskan ke bagian yang sakit.
- Akar : merebus akar kemudian menggunakan air rebusannya untuk mencuci luka.
- Daun : melumatkan daun dan menurapkannya ke tempat yang sakit atau merebus daundan menggunakan air rebusannya untuk mencuci bagian yang sakit.
- Panas influenza, batuk, sakit tenggorok, haus, kekurangan vitamin C : mencuci buah segar sebanyak 10 – 30 gr kemudian direbus dan menggunakan air rebusannya untuk diminum.
- Kencing manis : merebus 15 – 20 gr buah kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.
- Ekzema, radang kulit : merebus air dengan air bersih, kemudian setelah dingin airnya dipakai untuk mencuci bagian yang sakit.
- Ekzema, edema, digigt ular berbisa : mencuci bersih daun herba sebanyak 25 – 50 gr kemudian direbus dan menggunakan air rebusannya untuk diminum.
- Diare, radang usus, tekanan darah tinggi : merebus 25 – 30 gr akar kering kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.
- Radang saluran napas, radang lambung : merebus 25 – 50 gr akar kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.