Pages

Thursday, September 17, 2015

10 Manfaat dan Khasiat Buah Kedondong Bagi Kesehatan

Buah Kedondong
Gambar Pohon Kedongdong
Kedondong adalah tanaman buah yang tergolong ke dalam suku mangga-manggaan (Anacardiaceae). Tanaman ini dikenal pula dengan nama ambarella, hog plum, hevi (Filipina), mokah (Kamboja), gway (Myanmar), makak farang (Thailand).

Buah kedondong dapat dimakan langsung dalam kondisi segar, atau sering pula diolah menjadi rujak, asinan, acar atau dijadikan selai. Buah ini memiliki biji tunggal yang berserabut. Daun dijadikan penyedap dalam pembuatan pepes ikan.

Manfaat dan Khasiat Buah Kedondong Bagi Kesehatan Antara Lain :

1.Obat Baruk

Resep:
Siapkan 3 buah kedondong kemudian cuci hingga bersih.
Setelah itu parut buah kedondong hingga selesai.
Tanpa ditambah air peras airnya dan berikan sedikit garam. Siap untuk diminum 2x dalam sehari.

2.Obat Sakit Perut Dan Diare

Resep:
Gunakan ± 15 gram kulit batang kedondong yang masih segar lalu cuci sampai bersih.
Setelah dicuci kemudian dipotong-potong kecil,
Rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit.
Setelah air rebusan dingin segera saring, dan air hasil saringan bisa diminum 2x sehari.

3.Mengobati Borok  dan Luka Terbakar

Daun kedondong juga digunakan secara tradisional untuk mengobati obat borok, luka perih dan luka terbakar.

4.Mengobati dan Mengatasi Diare

Resep:
Gunakan kurang lebih 15 gram kulit batang kedondong segar yang telah dicuci bersih. 
Lalu potong kecil-kecil dan rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit. 
Tunggu sampai dingin lalu saring dan air hasil saringan dapat diminum 2 kali sehari.

5.Pemeliharaan Saluran Pencernaan dan Diet

Kandungan serat pada 100 gram buah kedondong yang mencapai 0,83-3,60 mg sangat bermanfaat untuk melancarkan fungsi saluran cerna.Selain itu, karena mengandung lemak, protein dan karbohidrat dalam jumlah rendah, buah kedondong juga dapat membantu bagi mereka yang sedang menjalankan program diet untuk menurunkan berat badan. Hanya saja, jika ingin mengkonsumsi buah kedondong untuk diet, pilihlah yang belum matang benar karena kandungan buah kedondong yang belum matang benar ini sangat tinggi serat dan air. Sementara buah kedondong yang matang kandungan sukrosanya tinggi sehingga menambah jumlah kalori di dalamnya.

6.Mengatasi Anemia

Bagi anda yang mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah dianjurkan untuk mengkonsumsi kedondong, dengan mengkonsumsi 100 gr anda sudah mengasup 30 mg zat besi, dapat membantu proses pembentukan sel darah merah.

7.Mencegah penyakit jantung

Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, kedondong mengandung kalsium, seperti ayng ktia ketahui, kalsium sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung.

8.Kesehatan mata

Adanya kandungan vitamin A pada buah kedondong sehingga berperan penting dalam kesehatan indera penglihatan manusia. Vitamin ini membantu menyalurkan objek yang diterima oleh retina mata ke otak sebagai sebuah gambar. Senyawa yang berperan dalam hal ini adalah retinol.

9.Menambah daya tahan tubuh

Dengan adanya kandungan zat gizi yang terkandung dalam buah kedondong berupa unsur gula dalam bentuk sukrosa tentunya sangat penting sebagai vitalitas dan daya tahan tubuh.

10.Sebagai antioksidan

Berkat kandungan Vitamin A sehingga buah kedondong ini dapat berfungsi sebagai antioksidan. Selain vitamin A, buah kedondong juga mengandung vitamin C. Tentu saja kedua jenis vitamin ini sangat berperan aktif sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Baik radikal bebas yang berasal dari oksidasi tubuh mupun polusi dari luar. 

Berbagai manfaat buah kecapi

Kecapi (buah)
Gambar Buah Kecapi
Kecapi, sentul atau ketuat adalah nama sejenis buah dan juga pohon penghasilnya. Nama-nama lainnya adalah kechapi (Mal.), sentol, santol atau wild mangosteen (Ingg.), santor (Fil.) dan lain-lain. Nama ilmiahnya Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.

Spesifikasi
Pohon kecapi merupakan pohon yang rimbun dan besar, dapat mencapai tinggi 30 m, meski umumnya di pekarangan hanya mencapai sekitar 20-an meter. Batang dapat mencapai diameter 90 cm, bergetah seperti susu.

Daun majemuk berselang-seling, bertangkai s/d 18 cm, menyirip beranak daun tiga, bentuk jorong sampai bundar telur, 6-26 × 3-16 cm; membulat atau agak runcing di pangkal, meruncing di ujung; hijau berkilat di sebelah atas, hijau kusam di bawahnya. Anak daun ujung bertangkai panjang, jauh lebih panjang dari tangkai anak daun sampingnya.

Bunga dalam malai di ketiak daun, berambut, menggantung, sampai dengan 25 cm. Bunga berkelamin dua, bertangkai pendek; kelopak bertaju 5; mahkota 5 helai, kuning hijau, lanset sungsang, 6-8 mm; samar-samar berbau harum.

Buah buni bulat agak gepeng, 5-6 cm, kuning atau kemerahan jika masak, berbulu halus seperti beludru. Daging buah bagian luar tebal dan keras, menyatu dengan kulit, kemerahan, agak masam; daging buah bagian dalam lunak dan berair, melekat pada biji, putih, masam sampai manis. Biji 2-5 butir, besar, bulat telur agak pipih, coklat kemerahan berkilat; keping biji berwarna merah.

Penyebaran dan hasilnya
Kecapi diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya. Berabad-abad yang silam, tumbuhan ini dibawa dan dimasukkan ke India, Indonesia (Borneo, Maluku, Tapanuli)), Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman buah ini kemudian menjadi populer, ditanam secara luas dan mengalami naturalisasi, dalam bahasa Batak disebut Sotul.

Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade.

Kayu kecapi bermutu baik sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau kerajinan, mudah dikerjakan dan mudah dipoles.

Berbagai bagian pohon kecapi memiliki khasiat obat. Rebusan daunnya digunakan sebagai penurun demam. Serbuk kulit batangnya untuk pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut dan diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.

Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur berwarna kuning dan yang berwarna merah. Dahulu, kedua varietas ini dianggap sebagai spesies yang berbeda (Sandoricum indicum berdaun kuning dan S. nervosum berdaun merah).

Berbagai manfaat buah kecapi di antaranya :
Ada banyak manfaat dari tanaman kecapi ini, mulai dari akar, buah hingga daunnya bisa kita manfaatkan.
  • Akar buah kecapi dapat dimanfaatkan untuk obat antidiare, meredakan kekejangan, mengeluarkan angin dari perut, obat sakit perut.
  • Buah kecapi dapat diolah menjadi manisan, ‘chutney’, selai, jeli ‘marmelade’. Dapat juga diawetkan dalam hidangan-hidangan sebagai pengharum alami.
  • Daunnya yang segar jika digosokkan pada kulit dapat berguna sebagai peluruh keringat, dan rebusannya dapat digunakan untuk obat demam. Serbuk kulit batangnya sangat mujarab untuk pengobatan cacing gelang.
  • Kayunya digunakan untuk konstruksi bangunan, kerajinan kayu, dan untuk membuat perabotan rumah tangga serta peralatan lainnya.
Bahan Bacaan
  • Rasadah, M. A. et al (2004). Anti-inflammatory agents from Sandoricum koetjape Merr. Phytomedicine. 11:2 261-3.
  • Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita, Jakarta.
  • Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.
  • Fajar Andriyanto (2001). Kajian Aktivitas Antimikroba Ekstrak Buah Sotul (Sandoricum koetjape (Burm. f.) Merr.) Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak Makanan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Sumber : Wikipedia

Macam -Macam Manfaat Buah Kawista

Kawista
Gambar Buah Kawista
Kawista (Limonia acidissima syn. Feronia limonia) adalah kerabat dekat maja dan masih termasuk dalam suku jeruk-jerukan (Rutaceae). Tumbuhan yang dimanfaatkan buahnya ini sudah jarang dijumpai meskipun sekarang beberapa daerah mulai mengembangkannya. Kawista relatif tahan kondisi buruk (kering atau tanah salin) dan tahan penyakit. Asalnya adalah dari India selatan hingga ke Asia Tenggara terutama Jawa dan Nusa Tenggara.

Manfaat Buah Kawista
  • Manfaat buah ini bisa dimanfaatkan saat dimakan sebagai buah segar, Kawista dapat digunakan sebagai batang bawah bagi jeruk dalam teknik sambung pucuk, namun teknik ini dapat memengaruhi rasa buah jeruk yang dihasilkan. Buah jeruk semacam ini dikenal sebagai "kajer" (dari "kawista" dan "jeruk") dan bisa ditemui di Galis, Madura.
  • Di Aceh, buah ini dikenal dengan nama buah batok, dan dimanfaatkan sebagai bahan campuran bumbu rujak Aceh dan sirup. Di Kabupaten Rembang, buah kawista diolah menjadi sirup yang dikenal dengan nama setempat sebagai sirup kawis. Kawis adalah nama buah ini dalam bahasa Jawa.
  • Orang Bima dan Dompu di NTB menyebutnya kawi dan merupakan salah satu bahan pelengkap rujak khas suku Mbojo (Bima), atau dijadikan campuran jamu. Saat disajikan sebagai sirup pun Kawista juga memberikan manfaat yang sangat besar.
  • Manfaat lain dari buah kawista adalah kemampuannya untuk mengembalikan stamina yang drop. Karena itulah buah kawista banyak juga dimanfaatkan sebagai tonikum untuk mengembalikan kesegaran tubuh.
  • Kawista dalam bentuk dodol juga bisa menjadi sumber energi yang sangat baik. Gabungan nutrisi dan gula dalam dodol akan memberikan asupan energi yang baik untuk tubuh.

Kapulasan dikenal dengan beberapa nama di Indonesia, misalnya rambutan botak

Kapulasan
Gambar Kapulasan
Kapulasan (Nephelium ramboutan-ake Blume syn. N. mutabile) adalah kerabat terdekat rambutan (N. lappaceum L.). Keduanya masuk dalam suku lerak-lerakan (Sapindaceae). Buah kapulasan, sebagai ciri khas jenis ini, sepintas mirip rambutan namun rasanya masam dan salut bijinya tidak bisa lepas (tidak ngelotok). Kapulasan tidak dapat bersilang dengan rambutan.

Kapulasan dikenal dengan beberapa nama di Indonesia, misalnya rambutan botak, kapulasan merah, kapulasan si babat, kapulasan koneng (Sunda), dan rambutan utan (Pontianak).

Deskripsi
Kapulasan merupakan pohon buah yang tingginya mencapai 15-36 m. Daunnya lebih sempit ketimbang rambutan. Daunnya ini tersusun spiral, majemuk menyirip dengan 1-7 pasang anak daun, tangkai daun mencapai panjang 11 cm sedangkan tangkai anak daun panjangnya sampai 12,5 mm; anak daun dengan panjang 4–20 cm dan lebar 2–11 cm. Perbungaan aksiler sampai terminal semu, berbentuk malai; bunga tidak mempunyai mahkota bunga, benang sarinya berjumlah 5-8, putiknya berjumlah 2 atau 3 merus. Buah berbentuk jorong sampai agak bulat, panjang 4-6,5 cm dan lebar 2,5–5 cm, berduri kasar dan padat, kemerahan sampai kekuningan atau kehitaman.Buahnya lonjong, rasa daging buah manis-agak asam. Dikarenakan duri buahnya pendek, kapulasan juga dinamai rambutan botak. Biji dengan sarkotesta putih.

Referensi
  • ^ a b Sastrapradja, Setijati; Soetisna, Usep; Panggabean, Gillmour; Mogea, Johanis Palar; Sukardjo, Sukistrijono; Sunarto, Aloysius (1980). Buah-buahan. 8:56 – 57. Jakarta:LBN - LIPI dengan Balai Pustaka.
  • ^ a b Uji, Tahan. Timber trees; Lesser-known timbers. 5(3):406. Prosea dalam "Nephelium ramboutan-ake (Labill.) Leenh.". Prosea. Diakses tanggal 25 Juli 2013.
Sumber : Wikipedia

Macam-macam Manfaat Jeruk Nipis

Jeruk nipis
Gambar Jeruk Nipis
Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, memiliki rasa asam dan agak pahit,agak serupa rasanya dengan lemon.Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto.

Manfaat Buah Jeruk Nipis
Jeruk nipis memiliki kandungan vitamin C lebih banyak dibandingkan jenis jeruk lainnya. Selain digunakan untuk penyedap makanan jeruk nipis bisa menyembuhkan berbagai penyakit banyak antara lain:
  • Ambeien
  • Amandel
  • Anyang-anyangan
  • Batuk
  • Batuk disertai influenza
  • Bau badan
  • Batu ginjal
  • Difteri
  • Demam
  • Haid tidak teratur
  • Jerawat
  • Radang tenggorokan
  • Tekanan darah tinggi
  • sakit gigi
  • Pegel Linu
  • Terkilir
Jeruk nipis juga bermanfaat untuk kecantikan, antara lain: menghilangkan jerawat, membuat kuku cemerlang, membuat rambut halus, lembut dan berkilau, dan dapat menghilangkan ketombe.

Sumber : Wikipedia

Manfaat Jeruk Kingkit_Untuk Sehat

Kingkit
Gambar Daun Dan Buah Jeruk Kingkit
Jeruk kingkit, kingkit, atau jeruk ranti (Triphasia trifolia, syn. T. aurantiola Lour. dan Limonia trifolia Burm.) adalah kerabat dari jeruk (genus Citrus), namun bukanlah jeruk yang sebenarnya. Jeruk ini diperkirakan berasal dari Malesia namun tersebar hingga ke pulau-pulau di Samudra Pasifik.

Bentuk tumbuhan berupa semak atau perdu dengan ketinggian hingga 3m. Daunnya majemuk berjari tiga (trifoliata), berwarna hijau tua mengkilap. Mahkota bunganya berwarna putih dengan jumlah tiga, kecil (panjang 10-13mm). Buahnya merah, bertipe hesperidium dengan diameter hingga 1,5 cm.

Buah ini dapat dimakan. Serat Centini menyebut putri keraton menggunakan buah jeruk kingkit untuk merawat kuku. Tumbuhannya digunakan sebagai pohon peneduh atau pembatas jalan di Kepulauan Seribu. Selain itu jeruk kingkit juga biasa dibonsai. Buah Triphasia trifoliata berkhasiat sebagai obat batuk dan daunnya untuk obat sakit perut.

Manfaat Jeruk Kingkit :
Pada buah, Jeruk ini bisa dijadikan obat batuk dan mampu mengeluarkan dahak.
Pada daunnya bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah perut, seperti mual dan sakit.
Digunakan sebagai bahan perawatan kuku (Pada buah).
dll.
Cara menggunakan :
  • Buah bisa diseduh untuk mengobati batuk.
  • Daun dihaluskan dan direbus hingga mendidih kemudian diminum dengan menambah sedikit garam dapur.
Nama-nama lokal
Jeruk kingkit dikenal pula sebagai kingkit, limau kiah, limau kunci (bahasa Melayu), kalijage, kingkip (bahasa Sunda), jeruk kingkit (bahasa Jawa), jeruk rante (bahasa Madura), lemo-lemo (bahasa Makassar), lemo-lemo (di Ternate), serta joji koyo (di Tidore).

Manfaat kulit jeruk keprok_untuk kecantikan

Jeruk keprok
Gambar Jeruk keprok
Jeruk keprok merupakan sebuah jeruk yang dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Pohon jeruk ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan jeruk lainnya. Bunganya dapat diserbuki dengan bantuan lebah, penyerbukan sendiri, atau secara partenokarpi (khusus pada jeruk varietas satsuma yang tanpa biji).
Jeruk ini merupakan leluhur dari berbagai jenis spesies dan varietas jeruk di dunia.
Citrus reticulata memiliki beberapa varietas diantaranya adalah satsuma atau mikan (Citrus unshiu), clementine, clemenule, atau nules (Citrus × clementina), dan tangerine (Citrus tangerina)

Di Indonesia, sentra produksi jeruk keprok dapat dijumpai di Batu, Jember, dan Banyuwangi di Jawa Timur, Garut di Jawa Barat, Timor Timur Selatan di NTT, dan Bali.

Manfaat kulit jeruk keprok untuk kecantikan :
  • Dapat membantu Menghaluskan serta mencerahkan warna kulit, serta dapat  menghambat proses penuaan dini.
  • Dapat Menghilangkan bau badan atau bau bau mulut. Jika Anda habis makan yang berpotensi bau mulut, seperti bawang putih, bisa ditawarkan dengan kulit jeruk keprok. Caranya, gigit dan hisap sedikit.
  • Terutama yang paling disukai para wanita adalah manfaatnya yang dapat membuatdaerah kewanitaan kesat.
  • Sedang diet melangsingkan tubuh?,,, Senyawa pada kulit jeruk keprok juga dapat membantu mempercepa tubuh langsing secara alami
  • Ternyata, sering mengkonsumsi kulit jeruk keprok juga bisa membuat selera makan semakin meningkat.
Referensi :
  • ^ http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=177
  • ^ Citrus Mapping at the University of California
  • ^ Edible: An Illustrated Guide to the World's Food Plants. National Geographic. 2008. p. 73. ISBN 978-1-4262-0372-5.
  • ^ Toni Siebert (30 July 2009). "Nules". Citrus Variety Database. University Of California. Diakses tanggal 9 June 2011.
  • ^ "Synonymy of C. tangerina at The Plant List".
  • ^ http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/374.html#sthash.5x3PZ0l0.dpuf
Sumber : Wikipedia

Mengenal Jeruk Jepara_Sehat

Jeruk jepara
Jeruk Jepara alias Jeruk Swing dengan nama latin (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing), tanaman ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Antara lain tahan penyakit dan mampu hidup di tanah berpasir yang berkadar garam tinggi. Juga banyak terdapat di daerah rawa-rawa di pinggir pantai dan tepian sungai dekat pantai. Sifat pertumbuhan tanaman mirip sekali dengan pohon bakau.Ketika hampir seluruh tanaman jeruk di pantai utara Jawa Tengah terserang penyakit, ternyata jeruk jepara masih tetaptegar bertahan, sehat dan tidak terkena pengaruh apa-apa. Ini membuktikan bahwa jeruk jepara cukup ampuh dan dapat dipergunakan sebagai batang bawah jeruk komersial yang mudah terserang penyakit. Sebagai batang bawah kemungkinan besar jeruk jepara dapat digunakan sebagai ‘anti’ penyakit CVPD.

Penemu Jeruk Jepara
Jeruk jepara ditemukan pertama kali oleh J.E. Teijsman pada tanggal 6 Oktober 1854 di Pantai Lasem, Rembang. Tanggal 24 Agustus 1930 dibuat koleksi khusus jeruk ini di pantai dekat Lendang, kurang lebih 40 km sebelah timur kota Rembang. Pohon jeruk jepara berupa perdu setinggi ± 3 m, tumbuh menggerombol dan diduga keras karena tumbuh dari persemaian biji. Bentuk dan rasa buah tidak menarik, karena tidak mengesankan seperti jeruk keprok atau jeruk nipis. Buahnya berdiameter sekitar 3-5 cm. Di dalamnya ditemukan 5 ruangan, yang masing-masing terisi 2 biji. Rasanya masam bercampur asin. Kandungan air dalam buah sangat minim. Jadi isi buah tidak enak dimakan. Namun tanamani ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Antara lain tahan penyakit dan mampu hidup di tanah berpasir yang berkadar garam tinggi. Juga banyak terdapat di daerah rawa-rawa di pinggir pantai dan tepian sungai dekat pantai. Sifat pertumbuhan tanaman mirip sekali dengan pohon bakau. Ketika hampir seluruh tanaman jeruk di pantai utara Jawa Tengah terserang penyakit, ternyata jeruk jepara masih tetaptegar bertahan, sehat dan tidak terkena pengaruh apa-apa. Ini membuktikan bahwa jeruk jepara cukup ampuh dan dapat dipergunakan sebagai batang bawah jeruk komersial yang mudah terserang penyakit. Sebagai batang bawah kemungkinan besar jeruk jepara dapat digunakan sebagai ‘anti’ penyakit CVPD. Selain di Jepara, Rembang, jenis jeruk ini juga terdapat di Kepulauan Riau dan Vietnam. Tapi dengan sifat plasma nuftah yang berbeda. Di Riau jenis jeruk ini ditemukan oleh Ismail Husain, pegawai kantor kehutanan Selat Panjang. Tanaman jeruk jepara di daerah Riau ini ditemukan di pulau Rangsang pada tahun 1980. (Sumber: : B. Sarwono. 1991. Jeruk dan Kerabatnya. Panebar Swadaya)

Reference
^ http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/208556
^ http://groups.yahoo.com/group/lingkungan/message/1428

Sumber : Wikipedia

Manfaat Jeruk Bali_Bagi Kesehatan

Jeruk bali
Gambar Jeruk Bali
Jeruk bali, jeruk besar, atau pomelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah: Citrus grandis, C. maxima) merupakan jeruk penghasil buah terbesar. Nama "pomelo" sekarang disarankan oleh Departemen Pertanian karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Bali.

Jeruk ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia.
Beberapa kultivar unggulan Indonesia:
  • 'Nambangan'
  • 'Srinyonya'
  • 'Magetan'
  • 'Madu'/'Bageng' (tanpa biji)
Tiga kultivar yang pertama ditanam di sentra produksi jeruk bali di daerah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun, sedangkan yang terakhir ditanam di daerah Bageng, Kabupaten Pati.

Manfaat Dan Khasiat Jeruk Bali Di antaranya :
Dikutip dari laman Okezone, berikut beragam efek menguntungkan dari mengonsumsi jeruk bali:
  • Menetralkan asam lambung . Sekalipun sifat dari air sari jeruk bali adalah asam, namun ketika masuk ke dalam lambung justru sifatnya menjadi basa. Inilah yang kemudian membuat kondisi asam lambung yang tinggi justru akan netral. Asam lambung menjadi tidak berisiko menyebabkan terjadinya refluks yang dapat mengiritasi kerongkongan. Perut pun terhindar dari kembung.
  • Mencegah plak dalam pembuluh darah. Dalam jeruk bali ada kandungan pektin. Ini adalah senyawa yang dapat mengurangi dan membersihkan timbunan plak di dalam pembuluh darah (arteri). Di samping itu jeruk bali juga mampu menjaga elastisitas dan memperkuat pembuluh darah.
  • Meningkatkan imunitas. Sistem kekebalan tubuh yang kuat menjadi sarana utama dalam melawan berbagai kuman penyebab penyakit. Di samping itu, perkembangan sel kanker dapat ditekan selama tubuh memiliki imunitas yang tinggi. Penyakit musiman juga bisa dihindari seperti batuk atau flu.
  • Membantu mengontrol kadar gula darah. Adanya vitamin C pada jeruk bali juga ikut mengontrol kadar gula darah. Buah ini baik untuk dikonsumsi penderita diabetes.Selain itu, buah ini rendah kalori.

Pengertian Buah Jeruk

Jeruk
Gambar Buah Jeruk
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.

Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "jeruk nipis".

Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.

Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.

Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.

Referensi
^ a b http://hortikultura.litbang.deptan.go.id/IPTEK/Martasari_jeruk.pdf
^ a b Ir. H. Rahmat Rukmana (2005). JERUK BESAR, Potensi dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius. p. 28. ISBN 979-21-0435-6.


Sumber : Wikipedia